Mengenal Mobile
Bravia Engine
Teknologi pada perangkat tidak hanya semata
berkaitan hardware yang digunakan melainkan juga ‘engine’ (mesin) yang
terintegrasi dengan hardware tertentu. Demikian juga halnya dengan teknologi
layar. Banyak ‘engine’ yang dapat ditemukan disematkan pada perangkat khususnya
layar. Salah satu ‘engine’ yang biasa bersanding dengan teknologi layar pada
produk Sony adalah BRAVIA.
Bagaimana Cara Kerja Bravia Engine ?
Sony LCD TV sebenarnya telah mengiklankan BRAVIA
TV sejak tahun 2005 guna menggantikan produk ‘LCD WEGA’. Sony memperkenalkan
teknologi layar BRAVIA pada smartphone pertama kali pada produk Xperia Arc.
Teknologi yang dinamakan Mobile Bravia Engine ini diklaim dapat membuat gambar
dan video yang ditampilkan terlihat lebih baik dengan tingkat pengaturan
kontras dan sharpness tertentu yang semuanya diset secara otomatis.
Teknologi BRAVIA
engine bekerja dengan mengurangi jumlah noise serta mengatur tingkat saturasi
pada mode tertentu. Engine ini masih menggunakan layar LCD (backlit-LED).
Intinya, Mobile BRAVIA Engine bekerja sangat baik dalam memperindah tampilan
suatu gambar meski terkadang beberapa bagian pada gambar justru terlihat tidak
alami.
Terdapat 3 versi dari BRAVIA Engine 2, yaitu
BRAVIA Engine 2 (52XBR7), BRAVIA Engine 2 EX (40XBR7), dan BRAVIA Engine Pro
(70XBR7). Meskipin begitu, kesemua versi menggunakan fungsi pemrosesan yang
menghasilkan kualitas akhir yang sama. Perbedaan terbesarnya terletak pada
penambahan teknologi khusus yang dinamakan Digital Reality Creation
Multi-Function (DRC-MF).
Teknologi Digital Reality Creation secara esensi
meningkatkan sinyal video menjadi lebih tajam dan jelas. Terdapat 2 variasi
dari teknologi DRC-MF. Pada sirkuit BRAVIA Engine EX (40XBR7), DRC-MFv1 bekerja
dengan sumber video 480i (standard definition).
Sedangkan sirkuit BRAVIA Engine Pro (70XBR7),
DRC-MFv3 berjalan dengan menggunakan beberapa langkah memproses sinyal video
tersebut.
Kelebihan dan Kekurangan
Teknologi layar
ini sedianya terdapat pada perangkat penampil besar seperti TV atau proyektor
kemudian diadaptasikan pada perangkat bergerak seperti ponsel dan dinamakan
Mobile BRAVIA Engine. Teknologi Mobile BRAVIA Engine ini memiliki kelebihan
membuat tampilan menjadi lebih jernih, lebih jelas dan bening, lebih tajam
karena piksel yang lebih rapat dan kontras lebih tajam. Meski demikian Mobile
BRAVIA Engine disebut memiliki kekurangan, harga menjadi lebih mahal, gambar
kurang detil, hanya aktif saat memutar file media dan sudut penglihatannya
tidak cukup bagus.
Untuk itu,
baru-baru ini Sony memperkenalkan teknologi yang dinamakan ‘MotionFlow 240 Hz’.
Teknologi ini dianggap revolusioner karena berhasil meningkatkan teknologi
frame rate (keceoatan rata-rata atau fps) hinggan melebihi 120 Hz. Untuk
penggambaran yang mudah, TV CRT (TV Konvensional) menggunakan 50 Hz hingga 70
Hz.
Teknologi ini menggunakan metode yang dapat
menghasilkan gambar atau video dengan kecepatan 240 frames-per-second (fps).
Teknologi ini menggunakan teknik ‘image blur reduction’ dimana antara satu
gambar dengan gambar lainnya dibuat gambar baru sehingga menciptakan gambar
dengan hasil yang lebih jelas.
(dari berbagai sumber)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar